Rajin Shalat Tapi Kok Rajin Bikin Dosa…???

Assalamualaikum wr.wb.

Bismilahirahmanirrahim

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah salat.  Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain).  Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Ankabut :45)


Terkadang ane bingung sendiri, bagaimana mungkin orang yg rajin shalatnya, kok bisa-bisanya mencuri, korupsi, judi,mabuk-mabukkan, atau maaf melacur juga. Sungguh ini banyak saya lihat di lingkungan kerja maupun di lingkungan rumah. Apakah salah firman Allah swt ? Ini menjadi renungan yg cukup lama bagi saya untuk memahami kenapa fenomena itu bisa terjadi, bahkan ini terjadi, hampir pada setiap level masyarakat (muslim). Islam yg rahmatan lil alamiin…sepertinya hanya menjadi sebuah “cerita kosong” masa lalu saja. Indonesia yg 85% penduduknya muslim, malah dikenal dengan tingkat korupsinya yg tinggi, dan parahnya sebagian besar pelaku korupsi itu juga adalah pelaku shalat.


Shalat secara syariat adalah sebuah rangkaian kegiatan ibadah yg dimulai dengan takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam, yg dilakukan jumlah rakaat tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula.Lantas shalat yg bagaimana manakah yg mampu mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar? Banyak orang bilang , shalat yg khusyuk lah yg mampu mencegah perbuatan itu. Lantas yg bagaimanakah shalat yg khusyuk itu ?



Kalau kita mau bertanya kepada diri kita, “Bagaimana mungkin shalat yg hanya terdiri dari gerakan-gerakan tertentu,bisa membentuk prilaku yg baik dan mampu mencegah seseorang dari perbuatan jahat ?” Mari kita perhatikan firman Allah swt yg tercantum dalam surat Annisa ayat 103,


“Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS Annisa : 103)


Atau dengan ayat berikut,


“dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; (QS Maryam :31)


Atau ayat berikut ini,


“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS Annisa : 103)


Atau kutipan hadist Nabi Mulia saw dari buku Adz Dzikir : mikraj ar-Ruh wa ladzdzah almuhibin, berikut ini…


“Kamu senantiasa dalam keadaan mengerjakan shalat dengan khusyuk selama kamu mengingat Allah swt, baik dalam keadaan berdiri,duduk,atau berada di pasarmu,atau di tempat perkumpulanmu, atau di mana saja kamu berada.”


Kalau kita perhatikan, benang merah yg menghubungkan dalil-dalil di atas adalah satu, yaitu dzikir (mengingat Allah swt), sesungguhnya shalat itu adalah berdzikir (mengingat) kepada Allah swt…dan diri kanlah shalat untuk mengingat Akuoleh karena itu shalat yg kosong dari berdzikir kepada Allah swt dikecam sebagai shalatnya orang munafik.Shalat yg khusyuk itu shalat yg mampu menghubungkan ruh dan jasad kita dengan Allah swt, shalat yg mampu mengangkat ruh kita, dari kedudukan yg hina,naik menuju Allah swt, ke tempat yg di muliakan oleh Nya. Shalat yg khusyuk tidak berhenti pada saat kita selesai mengerjakannya, seandainya berhenti pada saat selesai shalat, maka di luar shalat dzikir kita pun terhenti. Pada saat dzikir kita berhenti itulah, hawa nafsu dan syetan akan membisiki kita untuk melakukan dosa apapun. Sebagaimana hadist nabi mulia saw, shalat khusyuk itu terus berlanjut (untuk mengingat Allah swt) dimanapun kita berada. Di sinilah kemudian akan lahir “rasa” bahwa kita diawasi oleh Nya, rasa diawasi ini lah yg mampu mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar.


Menurut ane, shalat (yg sudah ditentukan waktunya) itu sesungguhnya adalah sebagai “booster” atau penguat daya dzikir kita kepada Allah swt. Hari-hari yg kita lalui banyak sekali membutuhkan energy dzikir dalam memerangi hawa nafsu dan bisikan syetan. Hawa nafsu kita dan syetan akan terus mengajak kita berbuat dosa seperti halnya tetesan air pada batu, sekeras apapun batu tetap akan berlubang juga. Oleh karena itu manakala bathin kita sudah lelah berperang dengan hawa nafsu kita, ada saatnya kita harus mencharges ulang “batere” dzikir kita. Maka janganlah heran apabila kita telah selesai melakukan shalat dgn khusyuk, jiwa kita akan merasa tenang dan segar…ala bidzikrillah tathmainnul quluub…


Shalat adalah saat-saat di mana batere dzikir kita di charges ulang oleh sumber dzikir yg maha besar energinya, Allah swt yg maha tahu kapan waktu-waktu yg sesuai untuk melakukan itu (shalat lima waktu). Di sinilah letak rahasia para hamba-hamba Allah yg mulia, selain mereka melakukan shalat yg di wajibkan, mereka juga menambahkan energy dzikirnya dgn shalat sunah yg akan memperkuat “benteng keimanannya”. Semakin kita dekat dgn sumber energy maka semakin kuatlah energy kita, karena kedekatannya dgn Allah swt, maka Dia  lah yg akan memimpin langkah kita di dunia dan akhirat.


Dzikir itu pangkalnya shalat dan intinya doa, shalat bukanlah sekedar gerakan dan bacaan saja,lebih dari itu, pada saat shalat terjadilah hubungan dua arah antara seorang hamba dgn Tuhannya. Maka perbanyaklah dzikir ketika sedang melakukan shalat. Nabi Mulia saw mengecam orang-orang yg ketika shalat, rukuk dan sujudnya terlalu cepat (tidak ada dzikir),sebagai pencuri. Tidak lain karena pada  saat posisi rukuk dan sujud lah transfer energy illahiyah itu terjadi (puncak charges energy dzikir). Posisi rukuk merupakan posisi pada saat kita menerima transfer energy illahiyah dari Allah swt, sedangkan pada posisi sujud di situlah posisi kita melepaskan energy jelek/hawa nafsu kita ke langit, supaya dapat di sucikan oleh Allah swt. Perbanyaklah dzikir kepada Allah swt pada saat rukuk dan sujud, Insyaallah shalat kita akan lebih bermakna dan mampu menjadi benteng dari segala ajakan keji hawa nafsu kita dan bisikan syetan yg terkutuk.
Semoga kita semua diberikan Allah kemampuan untuk melakukan shalat yg khusyuk, dgn dzikir yg terus menerus sehingga mampu mencegah kita dari perbuatan dosa, dan semoga diberi kekuatan untuk menjauhkan diri dari shalatnya orang munafik, yaitu shalat yg lalai dari berdzikir (mengingat) kepada Allah swt. Aamiin.


Wassalamualaikum wr. wb.


Prabumulih, 30 Januari 2012


Comments

Popular posts from this blog

Mimpi bertemu Waliyullah (Tanya Jawab)

ASMA ROSUL NUR MUHAMMAD SAW...

Doa Tolak Bala/Santet...