Hal-Hal Yang Menghalangi Dzikir...

Assalamualaikum wr.wb.
Bismilahirohmanirrohim


“Nyanyian dan permainan hiburan yg melalaikan, menumbuhkan kemunafikan di dlm hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi jiwaku dalam genggaman Nya, sesungguhnya alquran dan dzikir menumbuhkan keimanan di dlm hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan.” (HR Ad-Dailami)

Dzikir (mengingat Allah swt) adalah suatu kegiatan atau perilaku seorang hamba  yg telah mengenal allah swt, mustahil tanpa mengenal Nya, manusia mau melakukan hal itu. Seorang hamba hanya dapat mengenal Allah swt setelah dia berusaha dgn sungguh-sungguh melakukan “pendekatan”  kepada Allah swt, sehingga Allah mengenalnya dan memberikan hidayah ke dalam hatinya.
“ Wahai Adam, engkau ingin dan Aku ingin, dan tidak akan terjadi kecuali apa yg Aku inginkan. Barangsiapa yg pergi kepada Ku, dia telah mengenal Ku. Barangsiapa yg telah mengenal Ku, dia menginginkan Ku, barangsiapa yg menginginkan Ku dia mencari Ku. Barangsiapa yg mencari Ku, dia akan mendapatkan Ku. Barangsiapa yg telah mendapatkan Ku, dia melayani Ku; barangsiapa yg melayani Ku, dia akan mengingat Ku; barangsiapa mengingat Ku, Aku mengingatnya dengan rahmat Ku…” (Hadist Qudsi)


Hanya saja, kebanyakan dari kita terjebak dan lalai untuk mengingat Allah swt di dalam setiap gerak langkah kehidupannya. Biaya hidup yg semakin tinggi ,entah itu masalah makan keluarga sehari-hari, biaya susu anak, biaya sekolah anak-anak, dan biaya hidup lainnya. Seringnya malah menjauhkan kita dari mengingat Nya. Semestinya kesulitan hidup itu mampu mendorong kita untuk lebih dekat kepada Allah swt, sebab kepada siapa lagi memohon pertolongan ketika akal fikiran dan usaha keras kita tidak mampu lagi melepaskan diri kita dari semua kesulitan. Poro sedulurku, Janganlah pernah berputus asa dari rahmat dan kasih sayang Allah swt, ingatlah keputus asaan merupakan pintu masuk jebakan syetan yg terkutuk. Begitupun  tatkala kita mengalami kesenangan hidup, harta berlimpah, badan sehat, keluarga bahagia, dan kesenangan hidup lainnya, seringkali kita hanyut terseret pada kesombongan, seolah-olah harta dunia itu akan kita miliki selamanya. Anugerah berupa kesenangan dunia seharusnya mampu membuat kita menjadi hamba yg lebih pandai dalam bersyukur, tidak malah membuat kita bersikap sombong kepada sesama manusia dan kepada Allah swt. Ingatlah, kesombongan merupakan dosa yg menyebabkan iblis laknatullah terlempar dari syurga Nya.
“ Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia, niscaya berpalinglah dia dan membelakang dgn sikap yg sombong, dan apabila dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa.” (QS Al-isra : 83)


Peliharalah diri kita dari hal-hal yg menyebabkan tertutupnya kesempatan untuk berdzikir mengingat Nya, beberapa hal di bawah ini,bila tidak hati-hati, akan mampu menghalangi kita dari mengingat Allah swt (berdzikir)….
1.    Kerasnya hati…semakin kita lalai dlm berdzikir (mengingat) kepada Nya maka semakin keras lah hati seseorang, hal itu akan menyebabkan sulitnya  merasakan kenikmatan berdzikir kepada Allah swt. Sesungguhnya dzikir itu akan menerangi  dan melunakkan hati kita…”Dan janganlah kamu mengikuti orang yg hatinya telah kami lalaikan dari mengingat kami.” (QS Al Kahfi :28)
Salah satu kiat yg joss untuk melunakkan hati adalah dgn memperbanyak sedekah, karena sedekah mampu menerangkan dan melunakkan hati
2.    Cinta dunia (Hubuddunya)…harta dunia merupakan anugerah Allah, akan tetapi tanpa kesadaran untuk bersyukur  (dgn berdzikir kepada Nya) harta tsb akan berbalik menjadi azab Nya. Zuhud lah terhadap dunia, zuhud tidak berarti menolak keberadaan dunia dan segala macam kesenangan yg ada di dalamnya, melainkan bagaimana “mengolah” dunia untuk kepentingan akhirat kita…”Hai orang-orang yg beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari berdzikir kepada Allah. Barangsiapa yg membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yg rugi. “ (QS Almunafiqun :9)
Waspadalah dan sadarilah, bahwa harta dunia itu tidak akan kita bawa ke liang kubur, hanya amal perbuatan selama kita hidup yg akan menyertai. Ingatlah bahwa anak, istri atau suami dan pacar serta orang-orang terdekat,tidak akan mau menemani kita di liang kubur, sendiri, mempertanggung jawabkan segala hal akan amal kita.
3.    Pergaulan sesama manusia, kenapa ane katakan “pergaulan” atau interaksi sosial? Tidak lain karena pergaulan akan dapat menentukan perilaku seseorang, ingatlah seorang kawan dapat mempengaruhi kawan lainnya, suatu komunitas dapat membentuk cara pandang dan perilaku anggotanya. Ada dua kriteria dari pergaulan ini, pertama, pergaulan yg menyeret kita ke neraka dan kedua pergaulan yg mendorong kita kepada rahmat Allah swt. Celakanya pergaulan jenis pertama ini terasa lebih indah dan nikmat, lebih gaya dan gemerlap, tidak heran banyak orang yg mengalami kehancuran lahir bathinnya karena dugem, film, narkoba, free sex, persamaan gender yg kebablasan, atau kebebasan berekspresi yg memalukan; semuanya menyenangkan dan terlihat indah, walaupun itu hanyalah fatamorgana. Semuanya menyeret kita untuk menjauh dari Allah dan mendekatkan kita kepada neraka, inilah salah satu kesuksesan terbesar setan dlm menggoda manusia.


Coba kita bandingkan dgn komunitas yg satunya, tidak indah dan membosankan, majelis yg isinya hanya bicara ttg dzikir, telaah kitab, kajian tafsir, gak boleh ini dan itu, dah gitu gak gaya, kebanyakan Cuma pakai sarung dan kopiah. Bicaranya selalu akhirat, neraka, syurga ,pahala dan dosa, menjemukan dan aneh. Memang syetan itu teramat pandai “meniup” hati kita sehingga semua terlihat aneh dan tidak menyenangkan.
“ Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat,maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS Al maidah :91)

Ane bukanlah ahli dzikir, sekedar orang yg selalu berusaha untuk berdzikir kepada Nya, buat ane dzikir itu gak harus melalui  seorang guru dengan segala macam aturannya walaupun dgn guru yg mumpuni itu lebih baik, sungguh! Ane dah buktikan. Cukuplah dengan dzikir kecil yg dianjurkan oleh Nabi Mulia Muhammad saw, selama kita melaksanakan dzikir itu dengan menyertai hati (selalu menghadirkan Allah swt di dalam hati kita) maka Insyaallah,ruh kita akan “naik” mendekat kepada Allah swt serta akan banyak keberkahan dan kenikmatan yg akan kita terima. Dzikir merupakan cara untuk bisa menjalani hidup sesuai dgn fitrah kita, sebagai hamba, oleh karena itu siapa yg ingin kehidupan dunianya baik maka bekerjalah dan berdzikirlah kepada Allah dgn seikhlas-ikhlasnya dan siapa yg ingin selamat akhiratnya maka berdzikirlah. Dia (dzikir) merupakan dasar dari kecerdasan spiritual yg harus dimiliki manusia, agar selaras jiwa dan raganya, seimbang dunia akhiratnya. Insyaallah, aamiin.

Wassalamualaikum wr.wb.

Prabumulih, 28 Januari 2012

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi bertemu Waliyullah (Tanya Jawab)

ASMA ROSUL NUR MUHAMMAD SAW...

Doa Tolak Bala/Santet...