Dzikir dan Doa Enam Orang Nabi


Bismillahirohmanirrohim

Assalamualaikum Wr. Wb.
Di dalam Alquran yang suci, banyak dikisahkan tentang perjalanan dakwah para Nabi dan Rasul. Doa dan dzikir enam orang nabi yang termaktub di dalam alquran ini berbicara tentang doa dan dzikir yang dipanjatkan oleh para nabi sebagai bagian dari serangkaian kisah yang dialami oleh ke-enamnya. Para nabi itu adalah Ibrahim as, Yunus as, Ayyub as, Yusuf as, Zakariyya as. dan Sulaiman as.
Pernahkah kita bertanya bagaimana cara Nabi Ibrahim as. bisa selamat dari api yang disiapkan Raja Namrud? atau bagaimana caranya Nabi Yunus as. bisa keluar dari perut ikan besar di dasar samudera? atau bagaimana Nabi Ayyub as. mampu bertahan dan sembuh dari penyakitnya? lalu bagaimana Nabi Yusuf as. bisa keluar dari sumur di tengah padang pasir? dan bagaimana Nabi Zakariyya as. yang mandul dan telah hidup lama itu bisa memperoleh sorang anak? serta bagaimana nabi Sulaiman as. mendapat anugerah kerajaan yang sebelum dan sesudahnya tidak akan dimiliki oleh seorang manusia pun?
Saya ingin kita melihat kisah Nabi Yunus as, ketika sampai pada satu titik perjuangan dakwahnya, beliau merasa putus asa akan sikap umatnya, padahal putus asa itu adalah hal yang tidak pantas dan dosa bagi manusia apalagi ia adalah seorang nabi. Beliau mendoakan kehancuran bagi umatnya dan berlari meninggalkan mereka. Oleh karena itulah Allah SWT menghukum beliau dengan cara ditelan oleh seekor ikan besar di samudera luas.

Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela karena meninggalkan kaumnya. (QS. Ash-Shafaat : 142)

Setelah berada di dalam perut ikan dalam waktu yang cukup lama beliau sadar dan berdoa kepada Allah SWT. memohon ampun atas segala dosa. Allah SWT. tidak serta merta mengabulkan doanya, Kemudian Dia mengilhamkan kepadanya (Yunus as.) sebuah dzikir yang terkenal , La ilaha illa Anta, Subhana-ka inni kuntu minazh-zhalimin,

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."(QS. A-Anbiyya : 87).

Maka mulailah Yunus as. bermunajat dan berdzikir  kepada Allah SWT. sampai kemudian  Allah SWT. memperkenankan doanya dan terbebaslah dia dari dalam perut ikan itu.

Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.(QS. A-Anbiyya ayat 88).

Seandainya tanpa dzikir dan munajat tersebut, niscaya beliau masih berada di dalam perut ikan besar tersebut sampai hari kiamat.

Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,(QS Ash-Shafaat : 143).

niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (QS Ash-Shafaat : 144)

Kemudian kita lihat  bagaimana Nabi Ayyub as. yang bertahun-tahun menderita sakit, selama itu pula untaian dzikir dan doa mengalir dari mulutnya memohon kesembuhan. Dan Allah SWT mengilhamkan dzikir  " Anni massaniyadh dhurru wa Anta Arhamur rahimin"

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (QS Al-Anbiyaa : 83)

Lalu dengan dzikir itulah Allah SWT mengabulkan doa beliau pada ayat 84.
Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.(QS Al-Anbiyaa : 84)
Lalu kita lihat kisah Nabi Zakariyya as. yang bertahun-tahun hingga hari tuanya hidup dalam kemandulan, padahal beliau sangat menginginkan seorang anak sebagai penerus risalahnya. Dalam tahun-tahun  kemandulannya beliau terus berdoa kepada Allah agar dikarunai seorang anak, sampai pada suatu ketika Allah mengilhamkan sebuah dzikir yang dengannya beliau bermunajat.

Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik." (QS Al-Anbiyaa : 89).

selang beberapa lama Allah mengabulkan doanya dengan kelahiran  Yahya as.

Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.(QS Al-Anbiyaa : 89).
Sedangkan Nabi Sulaiman bin Daud as. seorang nabi dan raja, Beliau dianugerahi Allah SWT. sebuah kerajaan dan kekuasaan yang tidak seorang pun menyamainya sebelum dan sesudahnya.

Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS Al-Anbiyaa : 81).

Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu, (QS Al-Anbiyaa : 82).

Seluruh kerajaan dan kekuasaan terhadap jin dan manusia ini diberikan oleh Allah SWT dengan banyaknya beliau berdzikir asmaul husna yaitu  Al Wahhab (yang Maha Pemberi),

Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." (QS. Shaad : 35)

dan munajat itu dijawab oleh Allah SWT.

Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya,dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam,dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungan jawab.(QS. Shaad : 36-39).

Adapun kisah Nabi Yusuf as. yang diceburkan ke dalam sumur di tengah padang  pasir oleh para saudaranya, Beliau bisa selamat karena sebuah dzikir yang diwahyukan Allah melalui malaikat Jibril as.

Allahumma inni asaluka bi anna lakalhamdu laa ilaaha illaa Antal mak nnanu badii'ussamaawaati  wal ardhi yaa dzaljalaali wal ikram, an tushalliya 'alaa Muhammadin wa aali Muhammadin wa antaj'alalii min amrii farajan watarzuqanii min haitsu ahtasibu wamin haitsu laa ahtasibu.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu bahwa segala puji bagi-Mu, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau Maha Pemberi, Pencipta langit dan bumi , wahai Yang memiliki kebesaran dan kemuliaan, bershalawatlah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad dan adakanlah untukku dari setiap urusanku kelapangan dan jalan keluar; dan berilah aku rezeki dari arah yang aku sangka dan dari arah yang tidak aku sangka-sangka. ('Uddah ad-da'i, Ahmad bin fahd al-Hilli)

Dan jawaban Allah atas doa dan dzikir beliau adalah seperti yang terdapat pada Surat Yusuf ayat 19,

Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(QS. Yusuf :19)

Sedangkan di dalam sebuah riwayat, Nabi Ibrahim as. diselamatkan oleh Allah dari api yang dipersiapkan oleh raja namrud melalui dzikir yang tertulis pada  sebuah cincin yang diberikan oleh Allah SWT. Pada cincin itu tertulis enam buah kalimat dzikir, yaitu 1. Laa ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah) 2. Muhammadur-rasulullah (Muhammad adalah Rasul Allah) 3. Laa hawla wala quwwata  illa billahi (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah) 4. Fawwadhtu amri ilallah (Aku serahkan urusanku kepada Allah) 5. Asnadtu zhahrii ilallah (Aku sandarkan pertolongan kepada Allah) 6. Hasbiyallah (Cukuplah Allah menjadi Penolongku).

Allah mewahyukan (melalui Malaikat Jibril as.) kepada Nabi Ibrahim as.,"Pakailah cincin ini, niscaya Aku akan menjadikan api ini dingin dan keselamatan bagimu!" (Maksudnya berdzikirlah dengan keenam kalimat itu). Maka api pun menjadi dingin dan selamat lah Nabi Ibrahim as.

Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",(QS Al-Anbiyaa : 69).

Kalau kita perhatikan, tentunya Allah SWT sangat mampu  dan Maha Berkuasa untuk mengabulkan doa dan menyelamatkan para nabi-Nya tanpa harus melalui proses dzikir dan doa terlebih dahulu, Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. akan tetapi Allah SWT ingin dzikir dan doa tersebut menjadi alat bagi Kekuasaan dan Keagungan-Nya, yang tanpanya tidak akan akan penyelamatan, penerimaan taubat, pembebasan dan pilihan.

Kita lihat juga bahwa yang mampu menyelamatkan, menerima taubat, dan membebaskan para nabi itu adalah bukan kedudukan, iman dan amal salehnya mereka di mata Allah, melainkan dzikir dan doa yang telah dijadikan Allah sebagai kunci keselamatan dan penghilang bagi kedukaan dan kesusahan. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama untuk terus berdzikir kepada Allah SWT. selalu mengingat-Nya adalah jalan keselamatan bagi manusia. Satu hal yang harus kita ketahui adalah bahwa dzikir itu merupakan intisari dari semua ibadah yang kita lakukan kepada Allah SWT. Hanya dengan berdzikir kepada Allah SWT. hati akan menjadi tenang dan bahagia, so jadilah orang yang bahagia lahir bathinnya dengan memperbanyak berdzikir kepada Allah SWT.

Wallahu 'alam

Wassalamualaikum wr.wb.

Jakarta, 4 Juni 2013
 Achmad Ginanto
Dari berbagai sumber

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi bertemu Waliyullah (Tanya Jawab)

ASMA ROSUL NUR MUHAMMAD SAW...

Doa Tolak Bala/Santet...