Empat Macam Kematian...

Assalamualaikum wr wb.

Bismillahirrahmanirrahim

Lagi baca-baca buku, ada sebuah hadist qudsi yg menarik hati ane dan patut menjadi sebuah perenungan bagi kita semua. Yuk sejenak kita merenungi hadist qudsi ini yg merupakan wasiat kepada Nabi Mulia Muhammad saw dan juga kita hamba Nya. Kalimat ini bukanlah perkataan manusia, perkataan yg datangnya dari Allah azza wajalla, tidak ada keraguan baginya. Di dalam hadist ini ternyata mengandung sebuah pelajaran yg hebat, pelajaran bagaimana kita menempuh jalan mendekat kepada Nya.

"Wahai anak adam, aku berkehendak dan Aku berkehendak, dan tidak akan terjadi kecuali yg Aku kehendaki. Barangsiapa yg bertujuan kepadaKu, maka dia telah mengenal-Ku. Barangsiapa yg mengenal Ku, dia akan menhendakiKu. Barangsiapa yg menghendaki-Ku, dia akan mencari-Ku. Barangsiapa yg mencari-Ku dia akan mendapati-Ku. Barangsiapa yg mendapatiKu dia akan mengabdi kepada-Ku. Barangsiapa yg mengabdi kepada-Ku dia akan berdzikir kepada-Ku. Dan barangsiapa yg berdzikir kepada-Ku, Aku akan berdzikir (ingat) kepadanya dengan rahmat-Ku.



"Wahai anak Adam, amalmu tidak akan tulus sehingga kamu merasakan empat kematian, yaitu: kematian merah, kematian kuning, kematian hitam dan kematian putih. Kematian merah adalah bersabar terhadap kekasaran (yg dilakukan oleh orang lain terhadapnya) dan mencegah gangguan. Kematian kuning adalah lapar dan kebangkrutan (dalam keuangan). Kematian hitam adalah menantang hawa nafsu, maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ia menyesatkan kamu dari jalan Allah. Dan kematian putih adalah uzlah."


"Wahai anak Adam, wara' lah kamu, niscaya kamu akan mengenal-Ku, laparlah kamu, niscaya kamu akan melihat-Ku; sembahlah Aku, niscaya kamu akan mendapati-Ku; dan menyendirilah kamu, niscaya kamu akan sampai kepada-Ku."


Butuh keberanian yg luar biasa untuk menerima gangguan dgn sabar, sebab manusia di mana pun tidak ingin terhina dan teraniaya, maka sifat dasar manusia adalah membalas setiap gangguan maupun hinaan, kalau bisa dgn sepuas-puasnya. Butuh keberanian utk merasakan lapar, apalagi di saat kita memiliki kemampuan untuk memenuhi perut kita. Dibutuhkan pengendalian diri yg luar biasa di saat kita "miskin" tidak memiliki apa pun, sehingga kebangkrutan atau kemiskinan itu tidak menyeret kita kepada kehancuran yg lebih jauh. dibutuhkan kekuatan extra untuk mampu menantang hawa nafsu, karena dia adalah bagian diri kita. Dia mampu menghancurkan kita ke dalam kehinaan yg luar biasa jikakita tidak mampu mengendalikannya. Dan uzlah, menyepi dan menyendiri, menutup diri mencari tuhan ditengah gegap gempita kehidupan dunia dibutuhkan kekuatan tekad dan keinginan yg kuat.


Subhanallah! empat macam kematian yg memang mampu membuat kita sadar akan kelemahan diri kita di hadapan Allah swt. Sabar, lapar, kantong kempes, mengendalikan hawa nafsu, dan juga uzlah (menyendiri) merupakan kondisi yg membutuhkan kesadaran "extra", yg menuntun kita kepada sebuah kesadaran, bahwa manusia itu tidak memiliki daya apa pun kecuali dengan kehendak Allah swt sajalah kita mampu menjalani kehidupan ini.Keempat kondisi ekstrim inilah yg menyebabkan manusia sadar akan sebuah kebutuhan yg hakiki, yaitu kebutuhan akan kekuatan yg maha berkuasa, Allah swt. Rasa "butuh" inilah yg menyebabkan manusia mampu dengan setulus-tulusnya (ikhlas) beribadah dan bergantung kepada Allah swt.



Wassalamualaikum wr wb.


Prabumulih, 12 Februari 2012


 

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi bertemu Waliyullah (Tanya Jawab)

ASMA ROSUL NUR MUHAMMAD SAW...

Doa Tolak Bala/Santet...