Tunjukkan Aku Jalan-Mu

Bismillahirohmanirohim…
Ihdinasyiratal mustaqim…

Ya Robbi tunjukkan bagiku jalan-Mu, aku tidak meminta-Mu  jalan tol, karena jalan tol sekarang  ini mahal dan seringkali lebih macet daripada jalan umum, bukan pula jalan beraspal karena walau beraspal tetap saja banyak lubang maut di sana sini hasil kerja para tikus yg tak bisa diurus, bukan pula jalan menurun karena di jalan seperti ini seringkali aku lupa untuk menginjak rem, bukan pula jalan menanjak karena di jalan seperti ini seringkali aku lupa mengoper gigi dan membuat letih kaki, bukan pula jalan mendatar karena di jalan seperti  ini seringkali aku tak kuat menahan kantuk karena bosan. Ya Robbi jalan berliku memang mengasyikkan tetapi seringkali di jalan seperti itu aku terlalu asyik menyalib sehingga seringkali aku terselip di antara bangkai-bangkai hidup.
Ya Robbi tunjukkan bagiku jalan-Mu, tak beraspal pun tak apa, seperti jalan-jalan di kampung-kampung terpencil  yang tersembunyi dari mata elang modernitas,  barangkali di jalan seperti itu,  akan mampu membawaku menikmati putaran roda kehidupan, menikmati  tembang yang di nyanyikan para petani kehidupan yang tak pernah lelah menanam pohon keikhlasan di tengah gempuran semak belukar kemunafikan dan rumput-rumput  nafsu angkara nan hijau. Menikmati gemericik aliran air yang berdendang di sungai takdir, melewati kokohnya batu-batu iman yang tertancap sampai ke dasar sungai, mengintip para gadis kampung mencuci pakaian yang ternoda oleh birahi sang alam. Meng-amin-i  kicau doa para burung liar dan lenguhan takbir para kerbau, saling bersahutan dengan seruling tasbih para gembala yang melagukan kidung amanat para waskita yang bersemayam di puncak gunung kesempurnaan.
Jalan Mu mungkin tak beraspal tetapi jelas mampu menopang laju pedati kehidupan yg ter-amat berat.
Ya Robbi tunjukkan bagiku jalan Mu….


Achmad Ginanto
Prabumulih 8 Desember 2011