Anak Yatim...


Penulis : Achmad Ginanto



Bismillahirohmmanirrohim...
Islam sangat menyayangi dan menghargai anak yatim, bahkan menempatkan mereka dengan begitu mulianya, siapakah anak yatim yg dimaksud? Tentunya anak yatim yg lemah secara ekonomi, menurut istilah syara' yang dimaksud dengan anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum dia baligh. Batas seorang anak disebut yatim adalah ketika anak tersebut telah baligh dan dewasa,sesuai dengan jawaban dari sahabat Ibnu Abbas r.a. "…Dan kamu bertanya kepada saya tentang anak yatim, kapan terputus predikat yatim itu, sesungguhnya predikat itu putus bila ia sudah baligh dan menjadi dewasa"

"Barangsiapa meletakkan tangannya di atas kepala anak yatim dengan penuh kasih sayang, maka Allah akan menuliskan kebaikan pada setiap lembar rambut yang disentuh tangannya. (HR. Ahmad, Ath-Thabrani, Ibnu Hibban, Ibnu Abi Aufa)
"Jauhilah tujuh dosa besar, yakni menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan kecuali dengan hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh zina wanita mukmin yang lalai." (HR Bukhari dan Muslim).

Alquran dan hadist telah menyiratkan bahwa islam telah memberikan tuntunan berkaitan dengan perlindungan hak-hak para yatim, antara lain adalah berbuat baik kepada anak yatim merupakan akhlak Islam yang agung bahkan dijadikan sebagai amalan paling utama dan paling suci. (al-Baqarah : 177),

kedua,sejalan dengan yg pertama yaitu janganlah kita menghina dan menyakiti anak yatim,(Adduha : 9)

ketiga, Allah SWT memerintahkan kita untuk memuliakan anak yatim dengan balasannya adalah syurga,…Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.(albaqoroh : 215)

"Barangsiapa mengambil anak yatim dari kalangan muslimin, dan memberinya makan dan minum, Allah akan memasukannya ke surga, kecuali bila ia berbuat dosa besar yang tidak terampuni."(HR. Turmudzi)

keempat, Rasulullah SAW bersabda, "Ya Allah, aku merasa berat dengan hak dua kelompok lemah ini, yaitu hak anak yatim dan hak perempuan (yg lemah)." ( HR an-Nasai). artinya bahwa umat wajib memelihara dan menjaga hak perempuan dan hak para anak yatim, ini sejalan dengan alquran mulia, "…Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. .(Albaqarah : 220)

Kelima, Janganlah kita memakan harta anak yatim yg sudah dititipkan kecuali dgn cara yg baik dan haq,…Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. (annisa :2)
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara lalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (Annisa :10)

Indah nian ajaran Islam, menempatkan anak yatim dalam posisi yang sangat tinggi, Islam mengajarkan untuk menyayangi mereka dan  melarang melakukan tindakan-tindakan yang dapat menyinggung perasaan mereka. Banyak sekali ayat-ayat Al-qur'an dan hadits-hadits Nabi saw yang menerangkan tentang hal ini, sebagaimana telah disebutkan di atas.Perbuatan dzolim kepada mereka termasuk ke dalam dosa yang besar, sedangkan perbuatan baik kita kepada mereka akan diganjar jaminan syurga. Dan bukan kah berbuat baik kepada anak yatim merupakan implementasi dari syahadat yang kita ucapkan dan salah satu tolak ukur dari iman dan taqwa kita, hablumminannas…tauhid sosial…yang namanya kebajikan itu kan bukan sekedar sholat atau puasa…melainkan juga bersodaqoh dan berbuat baik kepada anak yatim.
" Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan  (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (Albaqarah : 177)

Sekarang bagaimana dengan kita? ajaran agama sangatlah memperhatikan dan juga memerintahkan agar kita bersikap sabar dan menyayangi anak yatim, mereka sudah sewajarnya menjadi tanggung jawab kita bersama, seluruh umat, berapa banyak yatim yang menjadi kafir karena kita tidak pernah peduli dengan keberadaan mereka, berapa banyak yatim yang tidak bersekolah lantas menjadi berandal pasar atau pun pencuri, berapa banyak para yatim yang meninggal karena busung lapar…lantas kalau sudah seperti itu, tanggung jawab siapakah ini? jika saya katakan ini merupakan tanggung jawab umat, pemerintah, atau lembaga-lembaga islam...tentunya akan melebar kemana-mana, dan pula bukan kapasitas saya untuk menyalahkan mereka. Kalau begitu, bagaimana kalau kita mulai dari diri kita sendiri, lalu keluarga kita kemudian baru lah ajak orang-orang disekitar kita, tidak perlu ceramah panjang lebar…cukup dengan contoh saja kok! ceramah cuma membuat mereka lari dengan seribu satu alasan…sekali lagi cukup dengan contoh, tidak perlu dengan sesuatu yang besar, sesuai kemampuan kita saja…mohon maaf, saya dan istri sudah berusaha memulai dengan cara menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan kami setiap bulan, entah berupa uang atau keperluan sekolah untuk mereka, sambil kita mengajar anak-anak kita untuk bisa berempati kepada para yatim dengan cara melibatkan anak dalam membantu mereka…sederhana tapi Insyaallah bisa memupuk rasa solidaritas kepada sesama umat.
"Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini(dan beliau memberikan isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya.(HR.Bukhari, Turmudzi, Abu Daud)

Kalau kita punya keinginan untuk dekat dengan Nabi Mulia SAW di syurga nanti, bayangkan! Seperti jari telunjuk dan jari tengah, betapa indahnya bisa berdekatan seperti itu dengan Rasulullah SAW…Ayo kita bantu para yatim dan dhuafa, sesuai kemampuan kita secara ekonomi dan sesuai dengan keikhlasan kita…bukan kah memberi itu bisa membuat hati menjadi terang dan dada menjadi lapang…menyayangi anak yatim juga ternyata bisa melunak kan hati yang keras…

Sesungguhnya seorang laki-laki mengeluh kepada Nabi SAW karena hatinya yang keras . Nabi SAW bersabda: "Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin"'(HR.Ahmad)

Semoga Allah tidak menjadikan kita termasuk ke dalam kelompok-kelompok pendusta agama karena barangsiapa yang suka menghardik anak yatim atau dia yang tidak memikirkan nasib mereka, akan masuk ke dalamnya (pendusta agama).  Allah SWT dan Rasul-Nya tidak akan menganjurkan dan memerintahkan sesuatu apabila tidak ada hikmah atau manfaat di balik itu…Yuk! Kita belajar menanam kebaikan agar kita dapat memetik hasilnya kelak.

Wassalamu alaikum wr wb
Prabumulih, 27 Desember 2011

Comments

  1. ... [Trackback]...

    [...] Read More here: mengukirlangkah.wordpress.com/2011/12/27/anak-yatim/ [...]...

    ReplyDelete
  2. Will you care and attention essentially write-up most of the following in my webpage in essence your web site mention of this blog? 425819

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mimpi bertemu Waliyullah (Tanya Jawab)

ASMA ROSUL NUR MUHAMMAD SAW...

Doa Tolak Bala/Santet...