Kisah Sayidina Umar r.a. Menghentikan Tradisi Pengorbanan Perempuan di Sungai Nil

Sayidina Umar r.a. termasuk dalam sahabat Khulafaurasidin yang empat, yaitu Abu bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Sayidina Ali bin Abi Thalib,   mereka termasuk sahabat Nabi yang sudah  dijamin syurga oleh Allah s.w.t.Sayidina Umar terkenal dengan ketegasannya, jangankan manusia   setan laknatullah saja lari jika berpapasan jalan dengan Beliau. Banyak kisah yang menceritakan karomah dari sayidina Umar, dan kisahnya banyak dinyatakan shahih dan kuat, artinya
kisah tersebut bukanlah bohong belaka . Salah satu dari kisah Beliau adalah bagaimana sayidina Umar berhasil menghentikan tradisi jahiliyah masyarakat Mesir yang sudah berlangsung berabad-abad lamanya, yaitu mengorbankan manusia (perempuan) agar sungai Nil tidak mengalami kekeringan dengan cara menceburkannya ke dalam sungai sampai mati.

Dikisahkan oleh seseorang kepada Qais bin Al-hajjaj, pada saat Mesir telah dibebaskan oleh kaum muslimin, ketika tiba bulan Bu'nah (bulan Mesir) datanglah beberapa penduduk Mesir kepada Amr bin Al'Ash selaku Gubernur Mesir,mereka berkata , Wahai Gubernur, Sungai Nil kami ini memiliki tradisi, ia tidak mengalir jika tradisi itu tidak dilaksanakan." Amr bin Al'Ash berkata,"Apakah tradisi itu?" mereka menjawab,"Jika telah lewat tiga belas malam dari hitungan bulan ini, kami meminta seorang anak perawan dari orang tuanya.Kami buat kedua orangtuanya rela menyerahkannya, kemudian kami menghiasi anak perawan tersebut dengan perhiasan dan pakaian terbaik, lalu kami membuangnya ke sungai Nil." Mendengar hal itu 'Amr bin Al'Ash berkata kepada mereka,"Tradisi ini tidak ada dalam islam.Agama Islam menghancurkan tradisi-tradisi seperti itu."

Kemudian berlalulah bulan Bu'nah, Abib (bulan sebelas menurut hitungan kalender qubti) dan Masra, sedangkan sungai Nil tetap tidak mengalir, sehingga orang-orang Mesir berketetapan untuk melaksanakan tradisi itu. Maka Amr bin Al'Ash mengirim surat kepada amirul mukminin Umar bin Khathab untuk meminta petunjuk tentang masalah itu kepada Beliau.

Kemudian Sayidina Umar bin Khathab membalas suratnya,"Apa yang telah engkau lakukan itu sudah benar. Saya telah mengirim satu kartu bersama surat ini. Buanglah kartu itu ke sungai Nil." Setelah membaca surat tersebut Amr bin Al'Ash mengambil kartu tersebut, di dalamnya tertulis,"Dari Hamba Allah, Umar Amirul Mukminin, untuk sungai Nil penduduk Mesir. Amma ba'du, jika engkau mengalir karena kehendakmu dan perkaramu, maka janganlah engkau mengalir. Kami tidak membutuhkanmu. Jika engkau mengalir karena perintah Allah Yang Maha Esa dan Kuasa, Dia lah yang telah membuatmu mengalir. Kami memohon kepada Allah agar Ia membuatmu mengalir." Kemudian Amr bin Al'Ash membuang kartu tersebut ke sungai Nil. Lalu pada pagi hari Sabtu, Allah s.w.t. membuat sungai Nil mengalir setinggi enam belas hasta dalam satu malam, setelah kejadian tersebut maka terhentilah sudah tradisi jahiliyah penduduk Mesir sampai saat ini.

Islam sangat menghargai tradisi atau budaya masyarakat di mana pun adanya selama tradisi atau budaya itu tidak bertentangan dengan aqidah Islam (tidak mengandung kesyirikkan), Jika kita kembalikan hal ini kepada Indonesia yang banyak sekali memiliki budaya dan tradisi yang adi luhung, apakah semuanya mengandung kesyirikkan? tentu tidak, oleh karena itu bijaklah memilah , karena masih ada sebagian saudara muslim kita yang sangat anti dan apriori kepada budaya bangsanya sendiri, menyamaratakan semuanya. Contohlah para ulama kita pada awal penyebaran Islam di Indonesia mereka tidak menghapus semua budaya Nusantara melainkan mempertahankan yang baik dan meluruskan yang tidak sesuai dengan aqidah Islam..
Ingatlah apa yang dikatakan oleh Gus Dur, "kita adalah orang Indonesia yang beragama Islam bukan orang Islam yang kebetulan ada di Indonesia."
Wallahualam

Ahmad Ginanto
Sumber kisah,Semua Ada Saatnya/Syaikh Mahmud Al-Mishri;penerjemah ust.Abdul shomad Lc.,MA.; Jakarta Pustaka Alkautsar.    

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi bertemu Waliyullah (Tanya Jawab)

ASMA ROSUL NUR MUHAMMAD SAW...

Doa Tolak Bala/Santet...