Teladan Kesabaran : Nabi Ayyub A.S.

Bismillahirohmanirrohim
Assalamualaikum
Banyak kisah para Nabi yang terekam di dalam Alquran mengandung pelajaran yang sangat berharga yang dapat kita jadikan sebagai bahan pelajaran dalam kehidupan ini. Seperti halnya kisah Nabi Ayyub as. berikut ini.
Nabi Ayyub a.s. hidup sekitar  dua ribu tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad s.a.w., beliau merupakan seorang Nabi yang kaya raya hingga pada suatu ketika beliau diuji oleh Allah dengan ujian yang bertubi-tubi datangnya. Dimulai ketika  para pekerjanya dibunuh dan hewan ternaknya dicuri, tidak berhenti di sini, sekawanan pencuri datang menyatroni rumahnya dan mencuri seluruh unta miliknya.  Dan yang lebih mengguncangkan lagi adalah peristiwa kematian anak-anaknya dan beberapa pengikut setianya dikarenakan tertimpa atap bangunan yang roboh. Masyaallah! Luar biasa ujian yang diberikan oleh Allah kepada beliau. Sudah selesaikah ujian tersebut? Ternyata Allah masih mengirimkan ujian  kepadanya melalui penyakit kulit yang dideritanya. Dikisahkan oleh guru mengaji, penyakit kulit itu menyebabkan tubuhnya di penuhi oleh belatung,  yang menyebabkan sebagian besar sahabatnya meninggalkannya serta istrinya yang lalai (enggan) mengurusnya. Belum lagi fitnah yang berkembang di masyarakatnya, beliau dianggap telah melakukan suatu dosa yang begitu besarnya sehingga beliau di azab oleh Allah karenanya.

Barangkali kita berfikir lebih baik mati saja daripada kita mengalami serentetan ujian hidup yang sedemikian dahsyatnya. Tetapi tidak dengan Nabi Ayyub as. Beliau tetap teguh dengan keimanannya, dengan penuh kesabaran dan keyakinan kepada Allah SWT, beliau tidak sepatah kata pun mengeluh kepada Allah. Beliau tetap taat dan beribadah kepada Allah SWT, seolah-olah tidak pernah terjadi apa pun di dalam kehidupannya, seraya terus berdoa agar penyakitnya disembuhkan oleh Allah SWT. Guru mengaji saya menceritakan, apabila Nabi Ayyub as. Ingin melakukan shalat, beliau mengambil belatung di tubuhnya sampai habis dan dikumpulkanya pada suatu wadah, setelah itu beliau melakukan shalat, kemudian setelah selesai, beliau mengambil kembali belatung-belatung tersebut untuk dimasukan kembali ke dalam bagian tubuhnya yang sakit.
Bertahun-tahun beliau menjalani kehidupannya dengan penuh kesabaran, keikhlasan dan keyakinan yang kuat kepada Allah SWT serta terus berdoa memohon kesembuhan, dan ini bukannya tanpa godaan dari iblis laknatullah, berkali-kali iblis mendatangi Nabi Ayyub as. Untuk menggodanya.
Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan." (QS Shaad : 41)
Setelah itu barulah Allah mengilhamkan beliau dengan dzikir yang terkenal  “Rabbi inni massaniyad dhurru wa anta arhamur rohimiin”  (Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkaulah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang). Dzikir ini diabadikan Allah pada Al Quran di surat Al Anbiya ayat 83. Dzikir ini merupakan dzikir yang mustajabah dikarenakan ia mengandung Ismullah Al ‘Azham (nama – Nama Allah yang paling agung), yang apabila orang berdoa dengannya,  Allah SWT pasti mengabulkannya.
dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (QS Al Anbiya : 83)
Setelah berdzikir dan berdoa (seperti apa yang diihamkan Allah) dengan istiqamah, barulah Allah SWT mengabulkan doa beliau, Allah memerintahkan Nabi Ayyub as. Untuk menghentakkan kakinya ke tanah, sehingga keluarlah air yang memancur dari dalamnya. Dan Allah memerintahkan Nabi Ayyub as. untuk mandi dan minum dengan air tersebut sehingga sembuhlah penyakit beliau, lebih dari itu, Nabi Ayyub as. Juga kembali menjadi muda.  Dan Allah menganugerahkan kekayaan yang berlipat dari semula dan juga anak-anak yang banyak.
(Allah berfirman): "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum." (QS Shaad : 42)
Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran. (QS Shaad : 43)
Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (QS Al Anbiya : 84)
Pada Akhirnya Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya yang luas kepada Nabi Ayyub a.s. Dikarenakan beliau memiliki keihklasan yang luar biasa di dalam menerima segala ketetapan Allah baginya. Keikhlasan inilah  yang pada akhirnya mampu mendorong beliau mencapai derajat sabar yang tertinggi.
Allah mengabadikan kisah Nabi Ayyub a.s. di dalam Al Quran agar dapat dijadikan teladan dan pelajaran bagi kita semua, tentang bagaimana kita menghadapi setiap kesulitan hidup menurut akal dan moral (agama). Untuk memiliki tingkat keikhlasan dan kesabaran yang kuat, sangatlah berat, tetapi hal itu bukanlah mustahil. Dengan pertolongan Allah Insyaallah kita akan dapat mencapainya. Aamiin.


Wallahu a’lam

Achmad Ginanto


Comments

Popular posts from this blog

Mimpi bertemu Waliyullah (Tanya Jawab)

ASMA ROSUL NUR MUHAMMAD SAW...

Doa Tolak Bala/Santet...